Cara Sukses Usaha Sampingan Warnet
Beberapa waktu lalu, media televisi nasional gencar memberitakan kontroversi Kurikulum 2013. Di media onlinepun menjadi pembicaran netizen. Bahkan sempat menjadi trending topic di twitter. Kurikulum 2013 mempunyai konsep baru, misalnya buku pelajaran. Memanfaatkan perkembangan dunia digital, buku pelajaranpun berupa e-book. Untuk mendapatkan buku pelajaran, dibuatlah sebuah aplikasi Buku Sekolah Elektronik (BSE). Dengan aplikasi BSE, siswa bisa mendownload buku pelajaran. Tentu saja mereka membutuhkan koneksi internet. Peluang inilah yang akan kita ambil, cara sukses usaha sampingan warnet. tidak semua instansi sekolah menyediakan fasilitas internet. Sebagian besar mereka akan menggunakan warnet utuk mengunduh berkas dari situs BSE.
Cara sukses memulai usaha sampingan warnet.
Meskipun hanya usaha sampingan, besar atau kecil, tetap memerlukan perencanaan yang baik. Ini menentukan keberhasilan usaha kita nanti. Yang pertama, menentukan lokasi usaha. Lokasi adalah faktor yang sangat penting. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha:
- Carilah lokasi yang mudah di akses.
- Pilihlah lokasi yang ramai. Pilih tempat yang berdekatan dengan perkantoran, sekolahan, bank, mini market atau komplek perumahan.
- Keamanan lokasi. Lokasi yang aman, memberikan rasa tenang pelanggan kita. Kasus yang sering terjadi adalah kehilangan motor.
- Masih ada hubungannya dengan yang di atas, carilah lokasi yang memungkinkan tersedianya tempat parkir.
- Untuk kenyamanan, lokasi warnet memungkinkan menyediakan kamar kecil.
- Dan terakhir, adalah penerangan. Lingkungan sekitar yang gelap tentu tidak membuat nyaman pelanggan.
Lokasi sudah ditentukan, selanjutnya adalah membahas hal apa saja yang diperlukan untuk membangun sebuah warnet. Dibawah ini saya berikan gambaran warnet dengan 10 klien. Ditambah 1 PC, untuk billing maka perlu 11 unit Komputer.
- Kebutuhan listrik. Asumsikan 1 PC memerlukan 200 watt, maka kita butuh daya listrik 2200 watt. Biaya listrik bulanan Rp. 400.000.
- Koneksi internet. Pada umumnya menggunakan speedy telkomsel. Idealnya, dengan 10 klien kita butuh paket speedy 2mbps. Biaya perbulan sebesar Rp. 1.100.000.
- Operator warnet. Supaya maksimal, kita perlu 2 orang. Dibagi menjadi 2 shif kerja. Masing masing 8 jam kerja, pagi dan malam. Jika gaji masing-masing 750.000, maka perbulan butuh Rp. 1.500.000 untuk menggaji mereka.
Dari sini sudah bisa diperkirakan biaya operasional per bulannya. total Rp. 3.000.000 untuk biaya listrik, gaji, operator dan koneksi internet. Jadi minimal pendapatan perhari Rp. 100.000 baru bisa menutupi biaya operasional. Untuk warnet dengan 10 unit klien, diharapkan bisa mendapatkan pemasukan Rp. 200.000 per hari. Asumsi 30 hari kerja, total pendapatan kotor Rp. 6.000.000. jika dikurangi biaya operasional, target keuntungan Rp. 3.000.000 per bulan.
Berapakah investasi awal yang dibutuhkan? Memang, cara sukses usaha sampingan warnet ini membutuhkan modal yang tidak kecil. Berikut ini perkiraan kasar biaya awal yang harus kita keluarkan:
- Biaya sewa tempat. Untuk lokasi yang strategis, biaya sewa sekitar Rp. 5.000.000 per tahun.
- Pembelian 11 Unit PC. Untuk kebutuhan browsing, cukup menggunakan spek menengah saja. Banyak sekali toko computer yang menawarkan paket komputer untuk warnet. Paket komputer seharga 3jutaan saya kira sudah cukup. Jadi setidaknya, untuk kebutuhan 11 PC kita perlu Rp. 33.000.000. biasanya toko komputer menyertakan juga paket instalasi warnet hingga siap pakai.
- Biaya pendukung. Misalnya, ntuk pembelian meja computer, printer, dll. Kurang lebih Rp. 2.000.000
Demikianlah tulisan saya. Semoga memberi inspirasi anda untuk memulai usaha sampingan warnet hingga sukses.