Bisnis keripik buah omzet puluhan juta
Peluang Bisnis - Merintis bisnis dengan modal kecil tak lantas membuat omzet yang diperolehnya juga pasti minim. Kondisi inilah yang dialami oleh Henny Ardini (29) yang kini sukses menjadi pengusaha keripik buah dengan omzet puluhan juta rupiah, meski awalnya hanya menggunakan modal usaha sekitar Rp 500.000,00.
Tak seperti kebanyakan pengusaha lain yang membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk mendatangkan omzet besar, Henny yang baru 1 bulan merintis bisnis keripik buah tepatnya pada tanggal 2 Februari 2015 ini mengaku bahwa awalnya Ia memposting foto keripik buah yang Ia produksi ke akun Facebook. “Alhamdulillah dalam waktu 10 hari, keripik buah CUSHY dipesan sekitar 3.000-an pcs, baik dari konsumen yang membeli eceran, reseller yang minimal pembelian 50 pcs, maupun Agen dengan minimal pembelian 100 pcs,” ujarnya.
Ketika terjun di bisnis camilan keripik buah, Henny mengaku bahwa awalnya Ia fokus memproduksi keripik buah nangka. Namun seiring dengan permintaan pasar yang luar biasa, Ia kemudian menambahkan varian produk baru seperti misalnya keripik buah apel, dan keripik salak. “Saya hanya menggunakan jasa logo dan brand CUSHY sebagai merk dagang,” terang Henny.
Kendala Bahan Baku Sesuai Dengan Musim Buah
Kepada tim liputan BisnisUKM.com, Henny menuturkan bahwa diawal merintis bisnis keripik buah ini kendala utama yang Ia hadapi adalah ketersediaan bahan baku yang bisa dibilang musiman. “Ketersediaan bahan baku melimpah hanya pada saat musim panen raya. Sehingga perlu strategi khusus untuk mengatur ketersediaan bahan baku agar produksi tidak berhenti dan tidak mengganggu distribusi produk,” ungkapnya.
Untuk menyiasati ketersediaan bahan baku di musim-musim tertentu, Henny biasanya membeli bahan baku sebanyak-banyaknya pada saat musim panen raya dan segera memproduksinya menjadi kripik buah. Dari proses tersebut kemudian Ia menyimpannya beberapa bulan ke depan hingga bertemu dengan musim panen lagi.
“Bahan baku keripik buah CUSHY adalah buah segar seperti nangka, apel, salak, rambutan, manga, nanas, pisang, dan lain-lain. Saat ini bahan baku kami peroleh dari para pemasok yang sudah kami ajak kerjasama sebelumnya, sehingga bahan baku untuk produksi terjaga ketersediaannya,” ucap pengusaha wanita yang terlihat anggun dengan hijab tersebut.
Dipasarkan dengan kisaran harga 10.000/ bungkus belum termasuk ongkos kirim, saat ini kapasitas produksi keripik buah CUSHY bisa mencapai 50.000 – 75.000 pcs/ bulan. “Jangkauan pemasaran keripik buah CUSHY sudah merata ke seluruh kota dan kabupaten se-INDONESIA. Bahkan sudah ke mancanegara seperti Singapore, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan Arab Saudi,” kata Henny.
Tak seperti kebanyakan pengusaha lain yang membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk mendatangkan omzet besar, Henny yang baru 1 bulan merintis bisnis keripik buah tepatnya pada tanggal 2 Februari 2015 ini mengaku bahwa awalnya Ia memposting foto keripik buah yang Ia produksi ke akun Facebook. “Alhamdulillah dalam waktu 10 hari, keripik buah CUSHY dipesan sekitar 3.000-an pcs, baik dari konsumen yang membeli eceran, reseller yang minimal pembelian 50 pcs, maupun Agen dengan minimal pembelian 100 pcs,” ujarnya.
Ketika terjun di bisnis camilan keripik buah, Henny mengaku bahwa awalnya Ia fokus memproduksi keripik buah nangka. Namun seiring dengan permintaan pasar yang luar biasa, Ia kemudian menambahkan varian produk baru seperti misalnya keripik buah apel, dan keripik salak. “Saya hanya menggunakan jasa logo dan brand CUSHY sebagai merk dagang,” terang Henny.
Kendala Bahan Baku Sesuai Dengan Musim Buah
Kepada tim liputan BisnisUKM.com, Henny menuturkan bahwa diawal merintis bisnis keripik buah ini kendala utama yang Ia hadapi adalah ketersediaan bahan baku yang bisa dibilang musiman. “Ketersediaan bahan baku melimpah hanya pada saat musim panen raya. Sehingga perlu strategi khusus untuk mengatur ketersediaan bahan baku agar produksi tidak berhenti dan tidak mengganggu distribusi produk,” ungkapnya.
Untuk menyiasati ketersediaan bahan baku di musim-musim tertentu, Henny biasanya membeli bahan baku sebanyak-banyaknya pada saat musim panen raya dan segera memproduksinya menjadi kripik buah. Dari proses tersebut kemudian Ia menyimpannya beberapa bulan ke depan hingga bertemu dengan musim panen lagi.
“Bahan baku keripik buah CUSHY adalah buah segar seperti nangka, apel, salak, rambutan, manga, nanas, pisang, dan lain-lain. Saat ini bahan baku kami peroleh dari para pemasok yang sudah kami ajak kerjasama sebelumnya, sehingga bahan baku untuk produksi terjaga ketersediaannya,” ucap pengusaha wanita yang terlihat anggun dengan hijab tersebut.
Dipasarkan dengan kisaran harga 10.000/ bungkus belum termasuk ongkos kirim, saat ini kapasitas produksi keripik buah CUSHY bisa mencapai 50.000 – 75.000 pcs/ bulan. “Jangkauan pemasaran keripik buah CUSHY sudah merata ke seluruh kota dan kabupaten se-INDONESIA. Bahkan sudah ke mancanegara seperti Singapore, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan Arab Saudi,” kata Henny.
Minat pasar yang begitu besar terhadap bisnis keripik buah CUSHY, mendorong Henny untuk terus berinovasi dan rencananya Ia akan membuka cabang atau Franchise di kota atau kabupaten seluruh Indonesia. Dari rencana tersebut, harapannya produk keripik buah CUSHY bisa semakin memasyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri
“InsyaAllah kedepan kami akan terus mengembangkan varian kripik buah CUSHY dengan buah-buahan lainnya seperti keripik buah rambutan, keripik mangga, keripik pisang, keripik nanas, keripik pepaya, dan lain-lain. Kami juga akan membuka cabang, masuk ke semua mini market dan super market, bahkan kami berencana akan ekspor jumlah besar, yaitu minimal 1 kontainer ke setiap negara tujuan,” imbuh Henny ketika ditanya harapan kedepannya.
Dengan kunci sukses “4AS” yang Ia miliki, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas, Henny tidak hanya mampu mengantongi omzet sekitar Rp 50 juta – Rp 75juta dalam sebulan namun Ia bisa memberikanlapangan kerja bagi 15 orang karyawan yang membantunya saat ini.
“Kemenangan Terbesar CUSHY adalah bisa mengoptimalkan hasil panen para petani buah-buahan sehingga menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis dan bisa mempekerjakan orang-orang yang selama ini menaganggur, sehingga bisa menambah kesejahteraan keluarga mereka,” tutur Henny di akhir wawancaranya.
Tim Liputan BisnisUKM.Bisnis keripik buah omzet puluhan juta