Cara Budidaya Semut Jepang
Budidaya semut jepang. Semut jepang saat ini mulai populer di Indoensia, sehingga banyak orang mulai ternak jemut jejang ini. Alasannya karena manfaat semut jepang sangat banyak untuk kesehatan.
1. Persiapan Bibit Indukan dari Semut Jepang.
Pada point ini Pak Joko menyarankan sedikitnya membutuhkan Semut Jepang 30 Ekor dan akan lebih baik lagi jika lebih dari 30 Ekor karena perkembang biakkan akan semakin cepat.
2. Media Pemeliharaan (Perkembang biakkan).
Untuk mempersiapkan Tempat atau Wadah yang berupa toples/nampan/baskom tentunya yang licin sehingga tidak mudah dirambati oleh semut jepang ataupun semut lain yang akan masuk untuk memangsa. Kemudian beri lubang pada tutup dari Wadah, tetapi Penulis menggunakan Kassa untuk menghindari Debu yang bisa masuk pada Tutup Toples yang dilubangi.
Selanjutnya yang paling penting adalah Tempat penempatan Wadah Semut Jepang yang dianjurkan di ruangan yang bersuhu kurang lebih 30 derajat ceslcius, memang benar Semut Jepang mudah mati ketika ditempatkan pada Suhu Panas. Dalam kasus ini Penulis pernah mencobanya, contohnya coba saja tempatkan langsung pada ruang yang langsung terkena Sinar Matahari maka Semut akan menjadi lebih agresif. Semut Jepang lebih cepat perkembangbiakkanya pada area Lembab/Sejuk tentunya pada saat Musim Penghujan begini sangat mendukung atau area dataran tinggi yang umumnya dingin.
Kemudian beri Kapas dan juga Ragi Tape sebagai Pakan dari Semut Jepang, lalu kontrol jumlah Pakan Ragi Tape jangan sampai habis dan menyebabkan Semut mati kelaparan.
3. Panen Semut Jepang untuk dijual/ dikonsumsi.
Semut Jepang yang siap dijual atau dikonsumsi adalah yang berwarna Hitam. Untuk prosesnya sendiri memakan sekitar 5-6 minggu (1-2 Bulan) dan untuk jumlah perkembangbiakannya mencapai 3-5 kali lipat dari jumlah Awal. Misal 100 menjadi 300-500 ekor.
Perhitungan Modal Usaha dan Untung Omset perbulan dari Budidaya Semut Jepang ini.
Tetapi asumsi diatas kan ketika Stock Semut Jepang sudah banyak, Nah ketika baru memulai kan mungkin hanya 3-5 kali lipat dari penjualan Indukan sebelumnya. Pengeluaran pun juga bakal tak sebanyak itu ketika kita hanya punya stock sedikit.
Setidaknya dengan Asumsi diatas memotivasi kita untuk meningkatkan Pemasaran sambil berternak, jadi Harga dipasaran sekarang kenapa terjadi penurunan karena tingkat Pembelian tidak sebanding dengan Hasil Ternak yang begitu cepat. Awal dulu per ekor 50 ribu sekarang turun menjadi 1000 rupiah per ekornya. Tetapi bukan hanya Uang yang kita cari tapi kepuasan berbagi informasi yang mungkin bermanfaat untuk kesembuhan saudara - saudara kita yang mengkonsumsinya. Alhamdulilah