Kisah Sukses Pebisnis Online - Habibie Afsyah
Habibie Afsyah – Cerita Sukses Pembisnis Online Yang Cacat Akan tetapi dalam kehidupan ini, apa yang tidak mungkin, semua serba mungkin, asalkan ada kemauan dan kerja keras semua akan mungkin, seperti sedikit pesan Habibie Afsyah yang di tulis pada bukunya, “Akhirnya, melalui buku ini, aku ingin mengajak Anda semua untuk mensyukuri apa pun yg telah dianugrahkan oleh Tuhan, termasuk diri kita sendiri.
sumber.kisahsukses.info
Baca juga.
Rusdi Raisyah - Kerajinan kulit omset ratusan juta
Kisah sukses ayam bakar Mas Mono
Fauzi saleh - Pengusaha property yang lulusan SMP saja
Diri kita adalah anugrah yang sangat berharga. Bagaimanapun kondisi kita, kita selalu punya pilihan untuk melejitkan potensi diri kita atau menidurkannya. kelemahan diri, termasuk keterbatasan fisik, tidak harus selalu berujung pada pelumpuhan diri. Pergulatan sudah pasti ada, tetapi kelemahan bisa diolah menjadi kekuatan. Kalau Saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa, Anda pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda”. Kalimat ini hanyalah sedikit inspirasi dari seorang Habibie Afsyah dari sekian banyak inspirasi yang dapat kita ambil.
Kembali ke topic semula, “Habibie Afsyah – Cerita Sukses Pembisnis Online Yang Cacat” bagaimana cerita Habibie Afsyah sampai bisa sukses seperti sekarang??? Bagaimana Habibie Afsyah memulai berbisnis online??? Mungkin pada cerita ini, Habibie Afsyah sangatlah berterimakasih pada ibunya, bahkan semua kesuksesan ini dipersembahkan semua kepada ibunya,, karena ini semua berkat kesabaran ibu dan motivasi ibunya untuk bekerja keras merubah keadaan yang awalnya sebuah kelemahan menjadikan sekarang sebagai inspirasi.
Semenjak di fonis apabila Habibie Afsyah memiliki kelainan, oleh sang ibu, Habibie Afsyah sering dibawa kemana mana untuk berobat, bahkan sampai dibawa terapi khusus, dan semua itu dilakukan semata mata untuk menambatkan kesembuhan. Akan tetapi selama terapi, Habibie Afsyah selalu menangis, bahkan pangkal pahanya sempat terlepas dari tulang mangkoknya. Dan hal itu membuat pertumbuhan kakinya menjadi tidak seimbang. Kaki Habibie menjadi panjang sebelah.
Namun keadaan ini telah mengajarkan Habibie Afsyah untuk ikhlas menerima keadaan yg diberikan Tuhan. Hal itu bisa dia terima dengan apa adanya. Akan tetapi tantangan berat sesungguhnya adalah tantangan hidup untuk mendapatkan perlakuan layak dari lingkungan sekitar, adanya diskriminatif ketika Habibie Afsyah akan mendaftar ke sekolah, dan lain sebagainya. Akan tetapi Ibu Habibie lah yg berjuang keras ke sana-ke mari untuk mencari tempat pendidikan untuk Habibie Afsyah. Termasuk suatu ketika mendaftarkan Habibie pada Kursus Dasar Internet Marketing selama 2 hari dengan pengajar dari Singapura, Mr. Fabian Lim, karena setelah lulus SMA, Habibie Afsyah tidak meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan biaya yang cukup mahal, sekitar Rp. 5 juta, oleh ibunya Habibie Afsyah di daftarkan ikut kursus dasar internet marketing, awalnya Habibie Afsyah mengaku tidak tau sama sekali alias buta tentang bisnis online, apalagi kursus tersebut dibawakan dengan bahasa inggris dan memakai translator menambah ketidak ngertian Habibie Afsyah dalam belajar dasar internet marketing mekipun Habibie Afsyah sering membuka internet, tapi hanya main game online.
Kursus awal belum tuntas dan belum bener paham, oleh sang ibu, Habibie Afsyah di daftarkan kembali untuk ikut kursus tingkat
lanjut internet marketing, akan tetapi Habibie Afsyah sempet menolak karena biaya yang terlalu mahal alias Rp. 15 juta, sampai sampai sang ibu harus menjual mobil, ibunya terus memberikan semangat dan terus mendorong untuk berhasil, katanya “anggap saja kamu kuliah”, akunya Habibie Afsyah.
lanjut internet marketing, akan tetapi Habibie Afsyah sempet menolak karena biaya yang terlalu mahal alias Rp. 15 juta, sampai sampai sang ibu harus menjual mobil, ibunya terus memberikan semangat dan terus mendorong untuk berhasil, katanya “anggap saja kamu kuliah”, akunya Habibie Afsyah.
Pada kursus internet tingkat lanjut, Habibie Afsyah bertemu dengan Suwandi Chow, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, setelah belajar selama 3 minggu, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia berhasil mendapatkan penjualan pertama dari Amazon.com dengan Produk Game PS3. Meski komisinya cuma $24, Habibie senangnya bukan kepalang karena baru kali ini bisa menghasilkan uang dari internet. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi. Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon.
Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten Uang hasil penghasilan dari Amazon dipakai Habibie untuk mengikuti kursus-kursus internet marketing lain, seperti Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp. Dari kursus dan praktek internet marketing, Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com).
Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama Gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi Trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun. Sejak itu, Habibie sering diundang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hingga diliput koran, tabloid, dan majalah. Puncaknya Habibie diundang pada acara Kick Andy di Metro TV pada episode “Kasih Tiada Bertepi”.
Pesan yang bisa diambil, apapun keadaan kita, kita wajib bersyukur dengan terus berusaha, karena Tuhan akan melihat usaha kita, dan percayalah bahwasannya kita semua dikodratkan menjadi orang yang sukses, yang paling terpenting adalah seberapa besar usaha anda dalam mencapai kesuksesan tersebut.
sumber.kisahsukses.info
Baca juga.
Rusdi Raisyah - Kerajinan kulit omset ratusan juta
Kisah sukses ayam bakar Mas Mono
Fauzi saleh - Pengusaha property yang lulusan SMP saja