Pengukuran Temperatur di dunia Industri | Sensor Suhu di Pabrik Semen
Kalau berbicara sensor suhu atau temperatur itu banyak sekali jenisnya, seperti dulu sewaktu mahasiswa kita cukup menggunakan thermistor dan LM35 untuk melakukan percobaan atau praktikum. Jenis dan sensor temperatur cukup banyak sekali tinggal tergantung akan keperluannnya, khususnya di dunia industri yang biasanya mengenal sensor temperature seperti thermocouple, RTD, atau yang lainnya.
Tapi kali ini karena berhubung saya sudah terjun di dunia kerja saya akan fokus membahas Thermocouple dan RTD yang dimana kedua sensor ini yang paling sering kita temukan di dunia industri. Kalau dipabrik semen Thermocouple banyak digunakan di pengkuran suhu di Cyclone-cyclone sistem preheater. Adapun RTD digunakan untuk pengukuran suhu yang tidak terlalu tinggi alias temperatur rendah seperti pengukuran suhu Oli di sistem lubrikasi, atau di bearing-bearing motor.
Thermocouple
Secara sederhana thermocouple adalah Sensor yang terbuat dari dua jenis logam yang berbeda yang apabila terpapar panas/kalor maka akan menghasilkan beda potensial. Jenis logam yang digunakan menentukan jenis dan macam thermocouple itu sendiri, misal type K yang terbuat dari logam nikel dan kromium dan masih banyak lagi, masih ada type J, T, N, E, B, R, S. Bisa dilihat ditabel dibwah ini :
Signal yang dikeluarkan dari thermocouple itu berupa mV sehingga perlu pengubah signal / trasnmitter sebelum kita teruskan ke controller baik PLC atau mikrokontroler. Berikut ilustrasi perubahan signal dari sensor thermocouple hingga bisa kita keluarkan indikasinya ke HMI.
Keluaran dari thermocouple berupa 2 kabel , yang perlu diperhatikan adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan thermocouple ke transmitter harus standar kabel extension sesuai dengan typenya masing-masing. Karena itu akan mempengaruhi beda potensial yang dihasilkan thermocouplenya.
RTD (Resistance Temperature Detector)
RTD adalah sensor yang mengubah data pembacaan suhu menjadi hambatan/resistansi, sehingga resistansi listrik yang dihasilkan sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari bahan isolator.
Secara pengalaman RTD lebih akurat dibandingkan thermocouple karna memang dia di khususkan untuk mengukur temperatur yang tidak terlalu tinggi. Berikut Rumus baku perubahan linear hambatan(RTD) terhadap temperatu.
dimana :
Ro = tahanan konduktor pada temperature awal ( biasanya 0 oC)
RT = tahanan konduktor pada temperatur t oC
α = koefisien temperatur tahanan
Δt = selisih antara temperatur kerja dengan temperatur awal
RTD ada yang menggunakan 2 kabel ada yang 3 kabel fungsinya tidak lain adalah untuk kompensasi keakuratan pembacaan hambatan, jadi yang tiga kabel bisa dikatakan lebih akurat dari pada yang dua kabel. Sekian dari saya nantikan postingan-postingan yang menyangkut instrumentasi berikutnya, salam Berbagi...